|
Tanya (T): Apakah fraktal itu merupakan batik?
Jawab (J): Tidak. Fraktal bukanlah batik. Namun batik
memiliki sifat-sifat umum dari fraktal dan geometri yang dapat digunakan
untuk memahaminya. Lebih jauh, batik juga tak serta-merta dapat
di-ekivalen-kan dengan fraktal karena batik bukanlah sekadar penggambaran
motif dan ornamentasi semata. Batik diakui memiliki pengertian yang tidak
sederhana yang meliputi motif, proses pembuatan, hingga apresiasinya di mana
ketiganya tidak dapat dipisah-pisahkan dan mesti dipandang secara utuh.
T: Ilmu fisika juga mengenal fraktal, samakah
pengertian fraktal di sana dengan yang dimaksud di sini?
J: Ya! Belakangan ilmu fisika mulai memperhatikan banyak hal terkait fraktal
dan dimensionalitasnya. Pengertian istilah yang digunakan sama, yakni terkait
bangun berdimensi pecahan. Itu pula mungkin sebabnya ada orang yang
mengatakan penelitian fraktal batik ini dengan penyebutan Fisika Batik.
T: Apakah batik merupakan seni generatif?
J: Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan ini. Batik secara
motif mungkin dapat terkategorikan demikian karena ada aturan dan pakem yang
mesti diikuti dalam konstruksi batik. Namun memahami batik tidak sama dengan
menggambar batik atau sekadar mengerti cara membuat batik. Motif batik
termasuk batik fraktal merupakan seni generatif, namun mengatakan bahwa batik
adalah sebuah seni generatif akan mereduksi batik menjadi sekadar motif
batik.
T: Apakah batik fraktal yang di-generatif tidak
menurunkan nilai/makna yang terkandung di dalam batik itu?
J: Itu akan terjadi jika batik direduksi menjadi sekadar
motif. Batik tidak bisa dipandang hanya sekadar motif. Bahkan motif batik
sendiri pun bisa dianggap sekadar gambar yang mirip dengan fraktal, sehingga
mengaburkan makna batik dan makna apa yang disebut sebagai geometri fraktal.
Hal semacam ini bukan hanya mendangkalkan batik, namun juga menjadikan
fraktal sekadar gambar. Fraktal adalah sebuah perkembangan geometri yang
bersandar pada proses iteratif atas aspek geometri. Ketika kita mengatakan
batik memiliki sifat fraktal, sebenarnya ini memberi dampak yang serius bagi
pemahaman kita akan pemetaan kognitif masyarakat akan alam dan lingkungannya.
Kita tahu bahwa nilai-nilai dan norma masyarakat, termasuk etikanya, lahir
dari apa yang dianggap sebagai kosmos (keteraturan) - bahwa kosmos harus
muncul dari chaos (order out of chaos). Ini adalah sebuah hal yang
filosofis, dan dengan melihat hal ini fraktalitas batik menjadi bermakna
mendalam. Sebuah contoh diskusi yang dapat muncul misalnya adalah pertanyaan,
bagaimana lahirnya motif sawat ketika berbicara tentang sayap burung ketika
dipetakan ke dalam tata visual batik, atau alam semesta digambarkan sebagai
kayon yang sering berbentuk segi lima, dan seterusnya, dan seterusnya.
Gagasan tentang fraktal justru dapat menjadi pintu alternatif yang menarik
untuk menggali kebijaksanaan yang tertuang dalam artifak tradisi bangsa kita.
T: Fraktal itu 'kan teori matematis, eksak. Apa
pendekatan ini adalah upaya meng-eksak-kan yang sebenarnya tidak eksak?
J: Ketika fisika berbicara dalam level deskripsi mekanika
kuantum, agak sulit membaca fisika sebagai ilmu eksak, karena yang
dibicarakan sangat bukan kepastian, justru berbicara ketakpastian. Demikian
pula halnya dengan matematika ketika berbicara tentang fraktal, sudah tak
bisa disederhanakan sebagai ilmu eksak, karena teori ini berbicara tentang
sifat yang tak gampang direpresentasikan dengan kepastian angka atau apapun
yang direpresentasikan sebagai ikhwal yang eksak. Fraktal merupakan sebuah
teori dalam matematika yang mengubah wajah matematika, dari ilmu tentang
angka menjadi ilmu tentang pola.
T: Saya seorang kolektor batik. Saya perlu mengkoleksi
batik fraktal?
J: Batik fraktal adalah batik bermotif generasi komputer. Ia tercipta melalui
proses komputasi mekanistik dan paling jauh seorang desainer membuatnya
menjadi "lebih" estetis. Batik fraktal memang menarik untuk
dikoleksi. Namun jika anda seorang kolektor yang memiliki kemampuan dan
kapasitas, serta memang gemar mengoleksi batik dengan lebih memperhatikan
makna dan nilai yang terkandung di dalamnya, maka kami sarankan lebih baik
mengoleksi batik tradisional. Batik fraktal itu bermotif seni generatif,
sementara batik tradisional mengandung nilai-nilai luhur yang merupakan
kekayaan budaya Indonesia. Batik fraktal memperluas khazanah batik dalam hal
motif, namun mesti diingat bahwa batik asali yang lahir tradisi bangsa tentu
memiliki "rasa", nuansa, dan makna yang jauh lebih dari sekadar
yang dihasilkan proses generasi komputer. Sekali lagi, penelitian fraktalitas
pada batik bertujuan mencari nilai luhur yang terkandung dalam batik, bukan
malah merendahkan batik menjadi sekadar motif semata.
T: Apa tujuan situs ini dibuat?
J: Situs ini dibuat untuk sosialisasi dari batik fraktal
sebagai sebuah seni generatif bagi kalangan banyak untuk menjembatani
keindahan matematis fraktal dan sistem kompleks dengan aspek tradisi kita
yang ternyata sangat kaya dan menakjubkan. Situs ini berkeinginan menunjukkan
bahwa batik itu menyimpan makna yang mungkin lebih dari apa yang kita lihat.
T: Apakah batik fraktal ini dijual? Apakah ia berhak
cipta?
J: Batik itu adalah bagian tak terpisahkan dari peradaban
manusia. Sebagai ahli waris Indonesia, kita generasi sekarang, khususnya
generasi muda tentu memiliki hak kepemilikan penuh untuk inovasi dan
pengembangannya. Dalam hal batik fraktal dilihat sebagai sebuah inovasi
budaya, maka statusnya menjadi sama dengan aspek lain sebagaimana pada
artifak budaya tradisi lainnya. Sebagaimana kita ketahui, ide dan gagasan
bukanlah hal yang sah untuk dimiliki hak ciptanya. Tetapi ekspresi atas ide
dan gagasan bisa jadi memiliki hak cipta. Sebagai gagasan, batik fraktal
adalah sebuah realm abstrak, tapi ekspresi atasnya dalam bentuk program
komputer, website, kriya tekstil bermotif, dan sebagainya bisa jadi merupakan
obyek yang dilindungi kepemilikannya secara legal. Kode sumber dan semua
penlitian yang dilakukan di kelembagaan ini dimiliki hak kekayaan
intelektualnya oleh Bandung Fe Institute
dan Surya Research International.
T: Siapa-siapa yang terlibat dalam penelitian dan
keterlaksanaan batik fraktal yang ada dalam web ini?
J: Surya Research International (SRI) merupakan penyelia keterlaksanaan
penelitian dan riset di dalamnya, dan Bandung Fe Institute (BFI) merupakan workshop pelaksananya.
Termotivasi melakukan pengumpulan data secara terstruktur dan partisipatif
sehingga memudahkan penelitian lanjutan, Indonesian Archipelago Culture
Initiatives (IACI) didirikan
untuk pengumpulan data dan pengembangan lanjut yang mungkin yang diasuh
langsung oleh dua lembaga sebelumnya itu. Anda akan sangat mendukung
penelitian batik fraktal ini jika ikut berpartisipasi dalam Perpustakaan Digital Budaya Indonesia
tersebut
T: Saya mendengar tentang batik fraktal yang
dipasarkan oleh organisasi bernama "Pixel People Project". Apakah
batik fraktal yang dimaksud sama dengan yang dimaksud situs ini?
J: Salah seorang peneliti BFI memang direkrut secara pribadi
oleh kelompok usaha Pixel People Project untuk mengembangkan produk yang
dinamakan "batik fraktal". Jadi mungkin saja produk ini diinspirasi
oleh beberapa kerja berdasarkan kurikulum penelitian institut terkait
Estetika Kompleksitas. Namun hasil generatif yang ditampilkan dan penelitian
fraktalitas pada motif di kriya batik di sebagaimana ditunjukkan dalam situs
ini tidak berkaitan dan belum tentu sama dengan ikhwal yang dimaksud dalam
upaya niaga dan bisnis yang dilakukan "Pixel People Project"
mengingat BFI adalah institusi non-komersial dan murni bergerak di bidang
penelitian. Hingga saat ini SRI juga belum memiliki dan masih membuka peluang
mitra kerjasama komersial untuk mata penelitian ini. Setiap orang tentu bebas
dan didorong untuk melakukan elaborasi dan pengembangan atas berbagai hasil
penelitian yang memang dibuka dalam lisensi Creative Common
dari hasil-hasil penelitian yang ditampilkan sebagai BFI Working Paper Series di
situs BFI untuk kemashlahatan sebesarnya bagi masyarakat luas dan kemanusiaan
sesuai visi pendirian institut. Hanya saja tentu, akibat dan segala proses
elaborasi dan pengembangan yang dilakukan di luar supervisi secara resmi oleh
Bandung Fe Institute (BFI) dan Surya
Research International (SRI) ini
tidak menjadi tanggung jawab institut. Namun secara khusus, BFI dan SRI
salut dengan usaha-usaha entrepreneurship kreatif yang dilakukan
oleh Pixel People Project tersebut atas sifat fraktalitas pada batik.
T: Saya ingin belajar tentang fraktalitas batik, apa
usulan referensinya?
J: Sangat menyenangkan jika semakin banyak orang mendalami hal ini.
Beberapa publikasi Kertas Kerja di lingkungan BFI yang terkait dengan batik
fraktal (berdasarkan urutan waktu) adalah:
- Situngkir, H. (2006). "What is the
relatedness of Mathematics and Art and why we should care?".
BFI Working Paper Series WPK2005.
- Hariadi, Y. (2007). "Geometri
Fraktal pada Batik: tinjauan kompleksitas dalam seni tradisional".
BFI working Paper Series WPZ2007.
- Situngkir, H. (2008). "The
computational generative patterns in Indonesian batik". BFI
Working Paper Series WP-V-2008.
- Situngkir, H. (2008). "Evolutionary
Clustering in Indonesian Ethnic Textile Motifs". BFI Working
Paper Series WP-VII-2008.
- Situngkir, H. (2008). "Deconstructing
Javanese Batik Motif: When Traditional Heritage Meets Computation".
BFI Working Paper Series WP-XIII-2008.
- Situngkir, H. (2012). "Chaos: Cakrawala Baru Memahami Alam &
Masyarakat". Diterbitkan independen di nulisbuku.com.
Semua artikel tersebut dapat diunduh secara gratis dengan registrasi terlebih dahulu.
T: Saya tertarik untuk mengembangkan fraktal batik
ini. Saya ingin mengadakan workshop di komunitas saya, siapa yang bisa saya hubungi?
J: Program-program, makalah, riset, yang menghasilkan aspek
batik fraktal dalam situs ini merupakan implementasi dari hasil penelitian
yang dilakukan di Surya Research International dan Bandung Fe Institute. Anda
dapat menghubungi Surya Research International untuk keperluan yang lebih
dari sekadar menikmatik keindahan budaya batik Indonesia, dengan alamat di
bawah ini:
|
|